Poliakrilamida dapat membuat air menjadi jernih karena mempunyai kemampuan untuk memflokulasi partikel dan menjernihkan air melalui proses yang disebut koagulasi/flokulasi.

Ketika poliakrilamida ditambahkan ke air, ia membentuk jaringan atau struktur seperti matriks karena rantai polimernya yang panjang. Rantai ini dapat menjerat dan mengikat partikel, koloid, dan kotoran yang ada di dalam air. Molekul poliakrilamida bertindak sebagai jembatan, menghubungkan partikel-partikel bersama-sama dan membentuk agregat yang lebih besar yang disebut flok.

Flok yang dibentuk oleh poliakrilamida lebih berat dan lebih besar daripada partikel individu atau pengotor di dalam air. Akibatnya, mereka mengendap lebih cepat di bawah pengaruh gravitasi atau dapat dengan mudah dihilangkan melalui proses filtrasi atau sedimentasi. Hal ini membantu memperjelas air dengan menghilangkan padatan tersuspensi, koloid, dan partikel halus lainnya yang menyebabkan kekeruhan atau kekeruhan.

Selain itu, poliakrilamida juga dapat meningkatkan efisiensi proses pengolahan air lainnya, seperti koagulasi dengan garam logam seperti tawas. Ini membantu pembentukan flok yang lebih besar dan lebih padat, meningkatkan sifat pengendapannya dan memfasilitasi penghilangan kontaminan.

Secara keseluruhan, sifat flokulasi poliakrilamida membuatnya efektif dalam menjernihkan air dengan cara menggumpalkan dan menghilangkan kotoran, sehingga menghasilkan air yang lebih jernih dan transparan secara visual.