Poliakrilamida (PAM) merupakan polimer sintetik yang umum digunakan dalam berbagai aplikasi industri dan ilmiah. Namun, poliakrilamida biasanya tidak diklasifikasikan ke dalam tingkatan tertentu berdasarkan sistem penilaian. Sebaliknya, ia diproduksi dalam berbagai bentuk dan berat molekul untuk disesuaikan dengan aplikasi yang berbeda. Sifat-sifat poliakrilamida dapat dimodifikasi antara lain dengan menyesuaikan faktor-faktor seperti derajat polimerisasi, kepadatan muatan, dan ikatan silang.

Berikut beberapa jenis atau bentuk poliakrilamida yang umum:

1. Poliakrilamida Nonionik: Poliakrilamida jenis ini tidak mengandung gugus bermuatan sehingga bersifat nonionik. Ini digunakan dalam aplikasi seperti pengolahan air, pembuatan kertas, dan pengolahan mineral.

2. Poliakrilamida Anionik: Poliakrilamida anionik mengandung gugus bermuatan negatif di sepanjang rantai polimer, biasanya gugus karboksilat atau sulfat. Ini digunakan dalam aplikasi seperti pengolahan air limbah, pertambangan, dan pengkondisian tanah.

3. Poliakrilamida Kationik: Poliakrilamida kationik memiliki gugus bermuatan positif di sepanjang rantai polimer, seperti gugus amino atau amonium kuaterner. Ini digunakan dalam aplikasi seperti flokulasi, dewatering lumpur, dan pembuatan kertas.

4. Poliakrilamida Amfoter: Poliakrilamida amfoter mengandung gugus bermuatan positif dan negatif pada rantai polimernya. Ini dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pengolahan air limbah, pemulihan minyak, dan elektroforesis gel.

Terlepas dari kategori luas ini, poliakrilamida dapat bervariasi dalam hal berat molekul, yang mempengaruhi viskositas dan kinerjanya dalam berbagai aplikasi. Berbagai rentang berat molekul tersedia untuk memenuhi kebutuhan spesifik.

Penting untuk dicatat bahwa produsen atau pemasok tertentu mungkin memiliki lini produk atau formulasi kepemilikannya sendiri dengan nama berbeda, namun klasifikasi umum yang disebutkan di atas mencakup jenis poliakrilamida yang umum digunakan di berbagai industri.