Anion dan kation poliakrilamida sangat berbeda, mereka adalah flokulan polimer, anion dan kation dari dua model yang berbeda, mereka tidak dapat dicampur, penggunaan campuran akan bereaksi, kehilangan efek agen.

Poliakrilamida anionik terutama digunakan untuk flokulasi, sedimentasi dan klarifikasi berbagai air limbah industri, seperti air limbah pencucian pasir, air limbah pencucian batu bara, air limbah elektroplating, air limbah pabrik baja dan pengolahan limbah lainnya. Mereka disebabkan oleh fakta bahwa rantai molekulnya mengandung sejumlah gugus polar, yang dapat menjembatani partikel dengan adsorpsi partikel padat yang tersuspensi dalam air atau memadatkan partikel untuk membentuk gumpalan besar melalui netralisasi muatan. Oleh karena itu, dapat mempercepat penyelesaian partikel dalam suspensi, dan memiliki percepatan klarifikasi larutan yang sangat signifikan.

Poliakrilamida kationik terutama digunakan dalam pemisahan padat-cair industri. Poliakrilamida kationik cocok untuk dehidrasi lumpur dan flokulasi limbah organik. Mereka menyerap sejumlah partikel tersuspensi bermuatan negatif dalam selokan pada rantainya melalui aksi elektrostatik, sehingga partikel tersuspensi yang terdispersi dan lebih kecil mengembun bersama, sehingga mencapai tujuan pemisahan padat-cair. Industri aplikasi utama adalah: pengolahan limbah perkotaan, rumah jagal, pertanian, industri kertas, industri pengolahan makanan, industri petrokimia, industri pencelupan dan industri gula dan berbagai pengolahan air limbah industri.

Perbedaan utamanya adalah anion dapat menjadi yang terbaik untuk flokulasi dan sedimentasi, dan kation dapat menjadi yang terbaik untuk pemisahan padat-cair dan pengepresan lumpur.