Poliakrilamida biasanya disintesis dari bahan mentah yang meliputi:

1. Monomer Akrilamida: Akrilamida adalah bahan baku utama yang digunakan dalam produksi poliakrilamida. Ini adalah molekul kecil yang terdiri dari gugus vinil (CH2=CH-) dan gugus Amida (-CONH2). Akrilamida berasal dari reaksi antara akrilonitril dan amonia.

2. Inisiator: Inisiator adalah bahan kimia yang memulai reaksi polimerisasi untuk mengubah monomer akrilamida menjadi polimer poliakrilamida. Inisiator yang umum digunakan termasuk amonium persulfat (APS) atau peroksida lainnya, yang menghasilkan radikal bebas untuk memulai proses polimerisasi.

3. Agen Tautan Silang (Opsional): Dalam beberapa kasus, agen tautan silang digunakan untuk membentuk tautan silang antara rantai polimer, sehingga menghasilkan pembentukan struktur jaringan tiga dimensi. Agen pengikat silang, seperti N,N'-methylenebisacrylamide (BIS), dapat ditambahkan dalam jumlah kecil untuk mengontrol derajat ikatan silang dan memodifikasi sifat gel poliakrilamida yang dihasilkan.

4. Larutan Penyangga: Larutan penyangga digunakan dalam aplikasi elektroforesis gel untuk memberikan pH dan kekuatan ionik yang sesuai untuk proses polimerisasi dan elektroforesis. Sistem buffer umum untuk elektroforesis gel poliakrilamida mencakup buffer Tris-Borate-EDTA (TBE) dan Tris-Glycine.

5. Aditif Lainnya: Tergantung pada aplikasi spesifiknya, aditif tambahan dapat dimasukkan ke dalam formulasi poliakrilamida. Misalnya, dalam proses pengolahan air, koagulan atau flokulan seperti tawas atau koagulan berbahan dasar polimer dapat digunakan bersama dengan poliakrilamida untuk meningkatkan proses flokulasi.

Penting untuk dicatat bahwa sintesis poliakrilamida memerlukan pengetahuan ahli dan peralatan khusus untuk memastikan penanganan monomer akrilamida yang aman, polimerisasi yang tepat, dan kontrol sifat polimer yang dihasilkan. Disarankan untuk berkonsultasi dengan sumber profesional, pedoman industri, dan tindakan pencegahan keselamatan yang tepat saat menangani dan mensintesis poliakrilamida.