Poliakrilamida, sejenis polimer sintetik, memiliki beberapa kegunaan di berbagai industri, namun tidak umum digunakan dalam pembuatan dupa. Formulasi dupa tradisional biasanya terdiri dari bahan-bahan alami seperti resin aromatik, herba, rempah-rempah, dan bahan pengikat.

Poliakrilamida terutama dikenal karena penggunaannya dalam industri pengolahan air, di mana ia digunakan sebagai flokulan untuk menghilangkan padatan tersuspensi dari air limbah. Hal ini juga dapat ditemukan dalam berbagai aplikasi lain, termasuk pembuatan kertas, tekstil, pertambangan, ekstraksi minyak bumi, dan pertanian.

Dalam konteks pembuatan dupa, bahan pengikat digunakan untuk menyatukan bahan mentah dan menciptakan bentuk dan konsistensi yang diinginkan. Bahan pengikat yang umum dalam produksi dupa meliputi getah alami, resin, dan serbuk kayu. Bahan-bahan ini memberikan daya rekat dan sifat mudah terbakar yang dibutuhkan tanpa memasukkan polimer sintetik seperti poliakrilamida.